Darkman
Aku tak
pernah percaya pada siapapun di dunia ini, tak ada teman ataupun saudara,
kuhidup sendiri. Pasti kalian bertanya bagaimana caranya aku hidup ?, jika aku
selalu sendiri bagaimana aku bisa mendapatkan uang ?, jawabannya mudah, Aku
bekerja sebagai pesuruh gelap. Aku bekerja untuk seseorang yang mau membayarku
dengan harga yang pantas, mereka menghubungiku dengan webside yang sudah aku buat
diinternet, aku tak pernah meminta data pribadi mereka ataupun memberikan data
pribadiku. Mereka menyebutku Darkman. Sebenarnya secara teknis aku tidak
benar-benar hidup sendiri, aku dilahirkan oleh seorang ibu dan aku juga
mempunyai ayah seperti yang lain. Tapi
kedua orang tuaku dibunuh oleh sahabat ayahku, orang yang begitu ayah percaya.
Semua itu hanya karena sebuah hutang, hutang untuk membiayai kelahiranku. Waktu
itu ayahku baru dikeluarkan dari perusahaan lantaran perusahaan tempat ayahku
bekerja bangkrut karena direktur keuangan di perusahaan itu korupsi. Aku bisa
tahu semua itu karena aku sudah tidak bisa di bilang kecil lagi karena umurku
memang sudah agak besar. Aku dibawanya entah untuk dijual, entah hanya organ
dalamku saja. Aku tak bisa diam saja di sana, aku kabur dan sampai saat ini aku
hidup sendiri. Mulai dari sanalah aku tak percaya pada siapapun lagi. Sebenarnya
aku tidak melakukan pekerjaanku sendirian aku punya satu rekan yang aku sendiri
tak tahu wajahnya. Dia yang mengelola semua permintaan yang nantinya akan
menjadi pekerjaanku, aku memanggilnya Sinta. Pekerjaanku menjadi mudah karenanya
dia yang memberiku semua perlengkapan canggih yang kupakai ini, dia mengawasi
sisi tv untukku dia juga yang membuatku untuk tidak terlihat di sisi tv. Semuanya
pekerjaan aku lakukan, apapun yang diminta oleh klien selama bayaran yang
ditawarkan sepadan. Mulai dari menyelidiki latar belakang seseorang sampai
harus mengambil barang, yang jelas aku tidak menerima permintaan yang
berhubungan dengan membunuh.
Kali
ini aku dapat tugas untuk mengawal seseorang yang sedang membawa koper, aku
hanya diberi tahu wajahnya dan lokasi tempat aku mulai mengawalnya saja.
Lokasinya adalah distasiun kereta bawah tanah. Sepertinya ini akan menjadi
pekerjaan yang mudah untukku. “Apakah orang itu sudah datang ?” “tunggu saja
sebentar disana, kau pasti akan melihatnya” aku mengawasi orang-orang yang
datang tanpa ketahuan “itu dia aku melihatnya di masuk lewat pintu dua. tunggu
sebentar, sepertinya musuhmu juga datang kesini tapi dengan tujuan yang
berbeda” “hah” dengan nada mengeluh “mereka lagi?, berapa jumlah mereka ?” “ada
7 orang”. Kereta datang target masuk aku ikut masuk, orang-orang menyebalkan
itu berada satu pintu tepat di belakangku. Orang-orang itu mulai mendekat, aku
menemui target dan berdiri tepat dibelakangnya. “aku darkman, ada beberapa
orang di belakang yang akan mencoba merebut koper itu darimu, kau ikut aku. Sinta
?” “aku akan membuka pintu kereta dan kau melompatlah.” “setelah hitungan
ketiga lompat, 1,2,3” kereta berhenti dan pintu terbuka “lompat” pintu tertutup
lagi darkman langsung menyeret orang itu kebelakang kereta dan kereta berjalan
lagi. “sekarang kita berjalan ke pemberhentian kereta di depan aku akan mencari
kereta berikutnya” “ b-b-baik”. Sekarang tugasku sudah selesai, aku hanya diminta
untuk mengantarnya sampai bandara.
Hari
baru misi baru, misi kali ini sedikit susah karena aku di suruh untuk
menyelamatkan seseorang yang diculik. “Darkman ?” “ya” “Kau hanya disuruh untuk
menunggu di gang sempit yang sudah aku berikan lokasinya padamu, kemudian kau
akan di jemput oleh mobil berwarna hitam yang akan mengantarmu ketempat sandra”
“hahhh, apaan ini aku bekerja sendiri, kan aku sudah bilang padamu” “ayo lah,
ambil saja, dia memberikan tawaran yang cukup tinggi”, aku menghembuskan nafas
kesal. Tak lama aku menunggu mobil itu datang. “ itu mobilnya, masuk karena tak
akan ada yang akan memintamu untuk masuk”. Aku buka pintu mobil itu dan ternyata ada
orang lain yang ada di mobil itu. “ apa ini ?” “dia yang akan menjadi rekanmu”
“sudah ku bilang aku bekerja sendiri !” “dia orang kepercayaan klien kita, jadi
aku terpaksa menyetujuinya. Dia tak akan menghambatmu” “aku tak mau” “apa kau
bilang, bahkan dia sudah memberikan DP” “hahh”.
Akhirnya aku pun kalah dan dengan terpaksa aku ikut mobil itu. Selama
perjalanan kami tak saling bicara satu kata pun. Mobil berhenti dan kurasa
inilah tempatnya. Kami keluar kecuali si supir yang memang disuruh untuk
menunggu di mobil. Orang itu bicara padaku “aku dengar kau sangat ahli menyusup
sebab itu kau disebut Darkman” “langsung ke intinya saja” “aku akan mengalihkan
perhatian mereka, kau harus masuk bagaimanapun caranya dan menyelamatkan sandra
dan keluar tanpa ketahuan. Mereka menyandra target kita didalam bangunan itu,
aku tak tahu tepatnya” “OK”. Aku langsung bergerak. Aku lewat di pintu yang
sama dengan orang itu. Orang itu memang benar mengalihkan perhatian, aku sangat
mudah untuk masuk kedalam. Orang itu berteriak kepada semuanya “hey, aku datang
untuk menjemput orang yang kalian sandra” seseorang dari mereka menjawab,
mungkin dia bosnya “kau harus melangkahi mayatku” “ini pisau” dia melemparkan
pisau itu “untuk bunuh diri” lawan bicaranya menendang pisau itu “serang” dia
memerintahkan anak buahnya. Saat itu lah kesempatanku. Tak perlu waktu lama aku
sudah bisa menyelamatkan target. Tugasku tinggal membawa gadis itu ke mobil
yang telah menunggu. Aku keluar bangunan itu dengan target. “Darkman,
sepertinya akan ada banyak orang yang
datang” Sinta memberitahuku. Disaat yang sama aku keluar dari gedung itu. “iya,
aku melihatnya, jumlah mereka sangat banyak”. “Hoy!” aku berteriak memanggil
orang yang datang denganku. “ kau hanya perlu membawanya ke mobil” “lihatlah”
orang itu sedikit terkejut. Aku bertanya padanya “kau bawa dia ke mobil, aku
akan mengurus mereka dan jangan kembali lagi” “kau bercanda ?” “apa kau
meragukanku ?” “baik” orang itu mengikuti perintahku, di pergi membawa orang
yang menjadi target dalam misi ini. Tentu saja tak akan mudah karena posisi
kita sudah terkepung, aku tak membiarkannya sendiri, aku mengawalnya untuk
keluar dari kepungan ini. Itu semua bukan karena aku peduli padanya, aku hanya
perduli dengan misiku. Dia berhasil keluar “ hahh, ini pasti akan merepotkan”.
Aku bertarung dengan orang-orang itu, aku hampir kualahan tapi pasti bisa aku
atasi sendiri. Kenapa begitu sedikit padahal tadi yang ku lihat sangat banyak.
Ini aneh kenapa merekan terjatuh di depanku padahal aku tak memukulnya.
Ternyata orang itu datang lagi untuk membantuku “aku sudah bilang jangan datang
lagi” “kau bercanda” “bagaimana dengan targetnya ?” “aku sudah membawanya ke
mobil, dia sedang di antar oleh si supir dan kita punya waktu sepuluh menit
untuk menghajar mereka sebelum sopir itu datang” kami menghajar semua
orang-orang menyebalkan itu. Tepat sepuluh menit sampai si sopir datang dan
kami berhasil membereskan semua orang-orang menyebalkan itu. Aku rasa aku bisa
mempercayainya jika suatu saat dia menjadi rekanku lagi.
Karya
: Khabibur Rohman
Komentar
Posting Komentar