Obat mujarab
Di puncak
gunung Jugong konon terdapat sebuah tanaman yang bisa menyembuhkan semua macam
penyakit yang dijaga oleh hewan purba yang di percayai sudah punah. Tidak ada
yang tahu persis cerita itu benar atau tidak karena setiap orang yang ingin
mencari tahu kebenarannya tidak pernah kembali. Gosip ini tidak menyebar luas,
kalaupun di dengar oleh seseorang pasti tidak akan percaya dan tidak perduli
apalagi di era sekarang sudah banyak sekali dokter yang sanggup menyembuh
berbagai macam penyakit yang didukung oleh peralatan-peralatan canggih
miliknya. Tidak menutup kemungkinan segelincir orang masih percaya dengan gosip
itu.
Pak Tono
seorang yang menguasai perdagangan ASEAN, Dia disegani oleh pedagang-pedagang
tinggi ASEAN. seseorang dengan otak yang luar biasa ini juga menjadi seorang
dosen di sebuah universitas nomor satu di negaranya. Orang ini juga ahli
obat-obatan herbal, Dia tak percaya dengan obat-obatan dari rumah sakit, dia
tak pernah ke rumah sakit dan tak pernah membawa anak-anak maupun istrinya
kerumah sakit. Baginya obat-obatan herbal lebih mujarab dan menurutnya pergi
kerumah sakit ataupun ke Dokter tak ada gunanya. Kalaupun dia tak bisa
menyembuhkan penyakit keluarganya dia memanggil ahli obat herbal lainnya.
Suatu hari
anak bungsu Pak Tono menderita penyakit yang tak pernah dia jumpai sebelumnya,
semua usaha untuk menyembuhkan anaknya sia-sia tak ada satupun yang berhasil,
semua ahli obat herbal juga sudah di datangkan tapi tak ada satupun yang
berhasil menyembuhkan penyakit anaknya. Seseorang keluar dari kamar anaknya,
“bagaimana pak ?” tanya pak Tono “maaf tuan, saya tidak berhasil
menyembuhkannya” jawab seseorang itu. “pak” panggil istrinya “iya” “apa sebaiknya
kita bawa anak kita ke rumah sakit saja pak, di sana mereka mempunyai alat-alat
canggih yang mungkin bisa menyembuhkan anak kita” “tidak bu, mereka tak mungkin
bisa menyembuhkan anak kita, kalaupun misalnya sembuh itu hanya akan memberikan
efek lain yang mungkin akan lebih parah”. Pak Tono bersi keras untuk tidak
membawa anaknya ke rumah sakit ataupun ke dokter.
Suatu pagi
pak Tono mendengar dari omongan orang bahwa ada tumbuhan yang bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Pak Tono mencoba mencari tahu dimana letaknya tumbuhan
itu dan bagaimana wujudnya, dia memang menemukan tempatnya tapi tak tahu
bagaimana wujudnya dan ia juga mendengar kalau jalan mmenuju ke sana sangat
berbahaya. Dia menyuruh team keamanan miliknya tapi tak mendapatkan hasil apapun.
Dia menyuruh preman-preman jalanan juga tak menghasilkan apapun. Akhirnya dia
menyewa team pencari terbaik di negaranya dan pergi ikut bersama mereka untuk
mencari tumbuhan tersebut. Perjalanan sangatlah jauh jalanan yang terjal,
curam, berliku-liku, licin, yang sangat susah untuk dilalaui. Sampai di lereng
gunung sudah larut malam, perjalanan di hentikan dan bermalam di desa terdekat.
Pak Tono keluar rumah untuk sekedar mencari angin malam dan menjernihkan
pikiran,. Pak Tono bertemu dengan seorang warga desa tersebut, warga itu
menyapa “ selamat malam pak ” “ selamat malam ” pak Tono manjawab dan akhirnya
berbincang-bincang “ Kalau boleh saya tahu, bapak mau pergi kemana ” tanya
warga itu “ saya ingin mencari tanaman yang orang bilang dapat menyembuhkan
segala macam bentuk penyakit ” “ hati-hati pak, konon yang saya dengar dari
dulu tumbuhan itu di jaga oleh hewan-hewan aneh, setiap orang yang mencoba
mencari kesitu konon tak ada yang kembali ” “ terima kasih atas perhatiannya,
tapi saya tidak akan pulang sebelum mendapatkan tanaman itu, semua ini demi
kesembuhan anak saya ” “ kemarin-kemarin
ada beberapa kelompok yang juga datang kesini, tapi kenyataannya mereka dapat
kembali. Saya rasa rumor itu tidak benar ” “ oh, orang-orang itu suruhan saya,
merekan saya suruh untuk mengambil tanaman itu tapi tidak berhasil makanya saya
datang sendiri ” “ ya sudah pak, kalau begitu saya mau lanjut ngeronda lagi,
selamat malam ” “ selamat malam ”.
Keesokan
harinya pak Tono bersama teamnya berangkat menuju puncak gunung Jugong “ Ok,
semuanya sudah siap ? ” tanya pak Tono “ siap ”jawab teamnya. Pak Tono tahu
kalau perjalanan pasti tidak akan mudah, banyak rintangan yang harus di hadapi
tapi pak Tono harus bisa melewati itu semua demi kesembuhan anaknya. Perjalanan
di mulai, mungkin akan sampai tengah hari sampai mereka kembali jika berjalan
terus dan perjalanannya mulus. Baru setengah jam berjalan mereka sudah menemui persimpangan
6 cabang, karena mereka semua belum pernah kesana sebelumnya jadi mereka hanya
bisa mengira-ngira jalan yang mana yang akan sampai ke puncak dengan jalan
tercepat. Pak Tono memilih jalan kedua dari kiri, sekitar setengah jam berjalan
ternyata hanya jalanan buntu yang meereka dapatkan terpaksa mereka harus
berbalik arah dan kembali lagi ke persimpangan tadi. Dia putuskan untuk
melawati jalan kedua, tapi jalan ini juga tidak berakhir baik karena terdapat
sebuah batu besar yang tak mungkin dilalui. Pak Tono tidak menyerah begitu
saja, dia menyuruh teamnya untuk mencari jalan supaya bisa melewati batu itu,
team mencoba memanjat batu itu untuk mencari tahu apa yang ada dibalik batu,
ternyata tidak lain hanya sebuah jurang yang sangat dalam. Kali ini mereka
harus kembali lagi ke awal. “Kali ini tak bolehsalah lagi” kata Pak Tono, “kita
jalan dijalur yang ini” kata Pak Tono sambil menunjuk jalan kedua dari kanan.
Mereka berjalan sangat lama dan sepertinya ini jalan yang benar, mereka memang
benar melihat hewan-hewan aneh tapi mereka tidak menyerang bahkan mereka juga
tidak terlihat berbahaya. Hari sudah mulai petang sehingga mereka harus
menginap di sana. Situasi tidak memungkinkan karena lelah belum lagi udara yang
menipis dan sangat dingin. Keesokan paginya Pak tono dan team melanjutkan
perjalanan, tak membutuhkan waktu yang lama mereka sampai di puncak gunung.
Mereka berpencar untuk mencari tanaman itu, pencarian tidak terlalu sulit
dilakukan merekan meneukan tanaman itu dalam waktu setengah jam “saya
menemukannya” seseorang berteriak “benarkah ?” seseorang yang lain membalasnya.
Pak Tono memeriksanya “saya rasa memang ini tanamannya, saya tidak pernah
melihat ini sebelumnya, semua tumbuhan disini aku tahu hanya ini yang tidak aku
kenali”. Pak Tono pulang dengan hati gembira, senang tiada terkira. Sesampainya
di rumah Pak Tono langsung memberikannya kepada anak bungsunya. Setelah di
tunggu sekian lama ternyata anak itu tidak sembuh dan tanaman itu tidak
memberikan efek apapun.
Karya : Khabibur Rohman
Komentar
Posting Komentar